Bukan Cinta, tapi Monyet
Aku berdiri sejenak di depan sebuah gerbang besar dengan tulisan SMK Angkasa Dharma Palembang. Angin pagi berhembus pelan, membuat ujung-ujung kerudungku yang kubiarkan mejuntai melambai-lambai kesana-sini. Banyak gadis-gadis dan juga beberapa lelaki sebayaku yang melewatiku dan masuk ke gerbang hitam yang tampak seperti ingin menelan apapun di depannya. Aku menghela napas berat, kemudian menggeret kaki ku yang tiba-tiba terasa kaku melewati gerbang hingga masuk ke lapangan basket. Namaku Sania Dwi. Biasa dipanggil Sani di sekolah. Umurku genap enambelas tahun bulan Mei lalu. Akhir-akhir ini aku merasa gelisah. Entah kenapa, seperti ada gumpalan yang mengganjal di sisi kanan otakku. Ekor mataku liar hingga mendapati sesuatu di lapangan parkir yang jauhnya sekitar limabelas meter dari tempat berdiri ku sekarang. Sebuah sepeda motor matic warna ungu. Dan entah kenapa aku tersipu malu setelah itu. Aku berhenti kembali di dua langkah sebelum sampai di ambang pintu kelas de...