Posts

Showing posts from December, 2014

Maaf..

Waaaa~~ kangen. lama gak ngepost disini. saya lg suka ngepost karya di akun wattpad saya. jadi, karya yang lain bisa ditemui di akun wattpad saya @IstifaraniAping . bantuan komen dan vote sangat dibutuhan bagi pemula seperti saya. kalo ada ide baru, saya post cerpen disini lagi. terimakasih.

Never Give Up! (Part 3)

Bel pelajaran berakhir telah berbunyi. Kalian tahu, hari begitu cepat berlalu. Karena saat ini bahkan pelajaran hari senin telah selesai mereka lewati. Adhan dan Eza sudah di ruang latihan semenjak bel pelajaran ke delapan tadi. Mereka memilih bolos pelajaran Matematika daripada tiba-tiba meledak di depan Pak Rogel karena kekesalan mereka masih berlanjut sampai sekarang. Ria dan Monika datang menyusul, siap dengan celana olahraga yang akan mereka pakai untuk latihan. “Mana Lia?” Adhan berlagak mengabsen anggota nya. “Tadi gue ke kelas nya. Teman-temannya bilang dia gak masuk karena sakit.” Ria menjelaskan. “Apa luka nya separah itu?” Monika cemas, diikuti oleh Eza yang ikut berdiri. “kita harus jenguk dia.” “Tapi kita gak tahu alamatnya, kan?” Eza menimpali. “Kita cari aja di buku daftar siswa di tata usaha. Pasti ada.” Adhan mengusulkan. Tiba-tiba ponsel Ria berdering. Panggilan dari Papa nya. “Halo, Pa?” “Halo, Ria? Kamu bisa pulang sekarang? Dedek kamu mau lahir.”...

NEVER GIVE UP! (PART 2)

Assalamu'alaikum. wr. wb. Alhamdulillah, ujian saya selesai hari ini. How about you? Bagi yang selesai, selamat deg-deg ria menunggu hasil nya. Bagi yang belum seperti seseorang disana (*ngek), semangat.... Ini lanjutan Never Give Up! Atas permintaan beberapa teman yang mengaku penasaran dengan kelanjutan nya, akhirnya saya post lanjutan dengan hati yang ber 'bunga-bunga' ~~~ *makasih ya... And than, cerita ini benar-benar jadi cerbung. Maafkan aku T^T Terimakasih semua pembaca... Semoga dari apa yang dibaca dapat menjadi berkah. Amin. Wassalamu'alaikum. wr. wb. Never Give Up! (Part 2) Sabtu malam. Ria terkapar di kasur nya. Setelah satu minggu latihan full ia merasa kehabisan tenaga. Karena mereka kedatangan anggota baru, mereka harus mengajarkan koreografi nya dari awal. Belum lagi Monika yang terus saja mengeluh capek setiap menit ke enampuluh berlatih. “Ria, makan dulu.” Suara Mama nya terdengar dari dapur. “Iya.” Ia bangkit dari kasur...