[REVIEW FILM] Ai Uta: My Promise to Nakuhito (Dari Sudut Pandang Seorang Tokufans)


Sumber: AsianWiki.com

Sekali-kali isi blog nge-review film gapapa lah ya?

Sebenarnya, ini bukan blog review film ataupun mau banting-stir jadi blog review, ya. Hanya saja saya tertarik sama film yang satu ini dan pas nyari di internet, belum ada bloger yang mereview-nya.

Pertama-tama saya akan menjelaskan sedikit sinopsis film yang diadaptasi dari sebuah lagu berjudul Ai Uta dari band yang mukanya misterius, GReeeeN.

Eh, sebelumnya bagi pembaca yang belum menonton film ini, disarankan untuk tidak melanjutkan membaca karena: 
TULISAN INI MENGANDUNG SPOILER KARENA DARI JUDULNYA SAJA SUDAH SANGAT JELAS: REVIEW FILM. Tapi jika masih ingin melakukannya, silahkan, tapi risiko tanggung sendiri :D Terimakasih.

Dikutip dari AsianWiki.com, berikut ini profil dari film yang akan dibahas:
      ·         Movie                     : Aiuta: My Promise to Nakuhito (English Title)
      ·         Romaji                    : Aiuta: Yakusoku no Nakuhito
      ·         Japanese                 : 愛唄 約束のナクヒト
      ·         Director                  : Yasuhiro Kawamura
      ·         Writer                     : GreeeeN, Masashi Shimizu
      ·         Producer                 : Kentaro Koike
      ·         Cinematographer    : Mitsuyoshi Kogo
      ·         Release Date           : January 25, 2019
      ·         Runtime                  : 126 min
      ·         Genre                      : Drama/Youth/Based on a song
      ·         Distributor              : Toei
      ·         Language                : Japanese
      ·         Country                   : Japan

Di film ini, diceritakan seorang pemuda bernama Toru Nomiya (diperankan Ryusei Yokohama) yang divonis umurnya tinggal tiga bulan. Karena putus asa, dia mau bunuh diri. Tapi takdir berkata lain, karena pas mau eksekusi dirinya doi malah dipergokin teman SMA-nya bernama Tatsuya Sakamoto (diperankan Hiroki Iijima). Berkat Tatsuya, Toru batal bunuh diri. Tatsuya membujuk Toru untuk menikmati tiga bulan hidupnya itu dengan bersenang-senang. Dan di tiga bulan itulah juga Toru ketemu seseorang yang merubah hidupnya (bukan umurnya), seorang gadis penulis puisi bernama Nagi Itou (diperankan Kaya Kiyohara) yang ternyata juga pasien dengan penyakit yang parah.

Dari sinopsis di atas, mungkin pembaca bisa menebak endingnya akan jadi ending menyedihkan di mana kedua orang penyakitan ini akan meninggal dunia. Ya memang benar, sih endingnya sedikit menyedihkan dan bikin mewek. Tapi secara keseluruhan, film ini patut diberi dua jempol. Romantisnya tidak terlalu pekat, karena mungkin perbedaan usia antara Toru yang sudah dewasa dan Nagi yang masih 18 tahun, akan berlebihan jika ada scene romantis ala orang dewasa. Selain itu, meski dikemas dalam durasi kurang lebih dua jam, film ini tidak terkesan terburu-buru. Menurut saya, kisah romantisme dan persahabatan terhidang seimbang di meja penonton.

Hanya saja ada beberapa hal yang mengganggu saya.

Di awal film, pas monolognya Nagi ada sebuah scene misterius menurut saya.

Sumber: Print screen from Wibusubs.moe


Sumber: Print screen from Wibusubs.moe


Selama menonton, saya selalu mengira ini adalah tangan Toru yang sedang menjalani kemoterapi. Tapi saat ending, saat duet (ampas) Ex-Aid dan Ghost berdialog (eh Tokufans pasti tau XD), timbul berbagai pertanyaan di benak saya.
Sumber: Print screen from Wibusubs.moe

Sumber: Print screen from Wibusubs.moe

Ternyata ini tangannya Tatsuya. Sepanjang film tidak ada penjelasan mengenai tangan Toru yang punya tato bintang begitu. Sepanjang film hanya dua kali muncul, dan itu membuat saya yakin kalau ini tangannya Tatsuya. Dan ini membuat saya curiga apakah Tatsuya juga memiliki penyakit mematikan? Atau jika ada kemungkinan Tatsuya di awal scene dia cuma sedang donor darah, lalu apa makna hitungan mundur sisa usia seperti yang Tatsuya setel di hapenya Toru?

Sumber: Print screen from Wibusubs.moe

Warna case hapenya sama dengan di scene pertama, kan? Mukanya gitu lagi, udah senyum ragu, tambah curiga saya kalo doi bakal nyusul Nagi dan Toru.

Sampai saat tulisan ini dibuat, saya belum menemukan keterangan tentang hal ini. Tentang apakah ada sekuel dari film ini, atau sekadar penjelasan mengenai latar belakang Tatsuya, alasan sebenarnya kenapa dia sempat membubarkan band-nya, serta makna di balik tato bintang itu. Jika pembaca ada yang sudah mengetahui penjelasannya, bolehlah berbagi di komentar.

Sekarang dari sudut pandang Tokufans (haha), seperti judulnya, ya. Khususnya fangirl yang baru suka Kamen Rider di akhir-akhir era Heisei, di film ini ada tiga first rider yang memegang peran, baik sebagai tokoh utama maupun yang sekadar lewat. Ada Kamen Rider Ex-Aid, Emu Hojo (sebagai Tatsuya Sakamoto alias Hiroki Iijima). Kemudian ada yang biasa disapa Si Ampas xD, Kamen Rider Ghost, Takeru Tenkuji (jadi temennya Tatsuya, saya lupa namanya alias Shun Nishime), dan kalau saya dapat info dari internet ada Shu Watanabe alias Kamen Rider OOO Eiji Hino (hanya saja saya belum ketemu doi jadi apa di film ini). Bisa dibilang bertabur rider ya. Untung tak ada yang pakai kostum ridernya xD

Yang paling buat surprised adalah, ketika Emu (eh, Tatsuya maksudnya) menyanyikan lagu Ai Uta sambil bermain gitar. Selama ini taunya Emu cuma bisa beatbox, eh ternyata suara pas nyanyi lumayan juga untuk first impression ya. Meskipun di awal-awal film sempat sedikit kaget karena peran yang didapat Si Emu yang di luar kebiasaan, tapi totalitas peran yang dimainkan lebih membuat kaget. Ternyata Emu sudah tumbuh dewasa xD

Yosh, saya bisa menonton film ini, dengan penantian yang panjang, berkat admin-tachi Wibusubs.moe. Bagi yang penasaran, silahkan obrak-abrik sendiri web-nya, ya.

Sekadar berbagi, semoga bermanfaat.

Popular posts from this blog

"POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA" dalam Opini Saya

[REVIEW ANIME MOVIE] Josee to Tora to Sakana-tachi (2020)