Paragraf yang Mencoba Memotivasi Diri dan Orang Lain

Assalamualaikum.. ya akhi wal ukhti…
Pernahkah kamu merasa putus asa karena targetmu tak tercapai? Rasanya hidup mau diakhiri saat itu juga. Berharap waktu diputar kembali untuk mengulang proses pencapaian target agar jadi lebih baik lagi.
Itu berarti, kamu seorang pengejar mimpi.
Seorang gigih sekalipun pasti pernah mengalami ini. Apalagi orang seperti kita, yang terkadang gigih namun sering merasa kecewa. Tenang, itu manusiawi. Ya, manusiawi.
Itu yang kurasakan saat ini. ternyata mimpiku waktu itu benar. Mimpi buruk yang tak pernah kugubris sebelumnya.
Tidak. Ini bukan cerita tentangku. Aku hanya ingin membagi sesuatu pada kalian (para readers yang dengan rela membaca tulisan ku ini), tentang hal yang baru saja ku rasakan, dan sering terjadi di antara kita.
Ya. Perasaan yang ditinggalkan akibat gagal mencapai target itu lebih menyakitkan ketimbang ditinggal oleh kekasih. Lebih menyedihkan daripada diserempet jambret. Dan lebih sulit move on daripada diputusi setelah dikhianati.
Lalu, apa yang harus kita lakukan jika merasakan itu?
Aku punya beberapa tips yang mungkin berguna buat kita semua. Bacalah. Aku janji ini tak akan menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
1.      Yang pertama, belajar bersyukur. Cobalah merenung kembali. Apa yang sudah Allah SWT berikan pada kita semua. Seperti aku. Yang meski targetku tak berhasil ku raih, tapi aku diberikan jalan lain, jalan yang lebih mulia. Yang menjadikanku wanita yang berguna bagi Agama ku, dan bagi dunia yang selalu kuelu-elu kan sewaktu kecil. Yakni membantu anak-anak kecil, untuk belajar membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Begitu pun buatmu. Cobalah renungkan nikmat apa yang sempat kau lupakan sebelum target mu jadi begini. Dengan begitu, kita akan merasa lebih baik.
2.      Lalu, jika kamu memiliki seseorang yang memiliki pengaruh positif dalam setiap langkah mu, maka mintalah pendapatnya. Biasanya, mereka adalah pendengar yang baik. Meski mungkin tak akan ada solusi dari orang itu, setidaknya ia bisa menghiburmu. Menghilangkan sedikit beban pikiran yang mengganggumu.
Jika tak ada, maka Ibu mu adalah pilihan terbaik.
3.      Are you Muslim? Jika iya, maka sholat lah. Mengadu pada Allah SWT. Mintalah pada-Nya agar kamu bisa move on dengan cepat. Segera. Dan tak lupa berdoa agar kita bisa menjadi manusia yang berguna.
Just my opinion. Aku tak ingin disebut sok alim. Aku hanya membagi, apa yang ku ketahui. Tak lebih, tak kurang.
4.      Do your hobbies. Like me. Aku tak tahu harus berbuat apa. Kakak angkat ku bilang, menyuruhku membaca artikel motivasi. Aku malah membuat artikel motivasi. Intinya, lakukan apa yang ingin kita lakukan (dalam hal positif, ya). Senangi apa yang kita senangi. Hobi adalah satu hal yang tak lepas dari dua kalimat tadi.
Intinya, tetap menjadi diri sendiri. Berjalan lurus, sembari berdoa agar tak ada yang mengahalangi jalanan satu arahmu itu. Jangan pernah menolak kesempatan. Jangan pernah menutup diri dari dunia luar. Berbaur saja. Nikmati sisa hidup kita yang entah berapa tahun lagi Allah mengizinkan kita untuk menikmatinya. Sebelum akhirnya kita dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya kelak.
Ingin cerita sedikit. Baru-baru ini saya mengalami hal ini. Hal yang membuatku sadar betapa aku sempat melupakan nikmat yang tak habis-habisnya diturunkan Allah SWT. Tepat setelah hari penuh kegalauan itu, keesokan sorenya, sepulang aku dari masjid tempat aku membantu anak-anak kecil dengan Al-Quran masing-masing, sebuah panggilan membuat ponsel di tanganku bergetar.
Dan siapa sangka, itu adalah mbak-mbak HRD dari perusahaan yang belum lama kukirimi surat lamaran kerja. Menyuruhku datang esok paginya untuk tes awal. Dan bukan hanya sampai disitu hujan rahmat yang kuterima. Di hari tes itu, aku berhasil melewati dua tahap dengan mulus, tanpa cacat, maupun kesulitan yang berarti.
Indah, bukan?
Semoga menginspirasi kita semua. Untuk terus, dan lebih lagi, mensyukuri nikmat yang diberi. Siapa tahu dengan kegagalan itu, Allah punya rencana lain yang tak kita sangka-sangka.
Sekian dari saya. Terimakasih sudah membaca postingan ini, sebelum, maupun sesudahnya…
Assalamualaikum J


Popular posts from this blog

[REVIEW FILM] Ai Uta: My Promise to Nakuhito (Dari Sudut Pandang Seorang Tokufans)

"POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA" dalam Opini Saya

[REVIEW ANIME MOVIE] Josee to Tora to Sakana-tachi (2020)