Naskah drama tema persahabatan


Karena niat membantu teman, akhirnya saya membuat naskah drama dadakan nan simple abis lalu kemudian mem-posting nya. Saya berniat membuat dua tokoh ini dalam sebuah cerpen (semoga waktu nya tersedia).
Ini postingan pertama saya. Maka dari itu, mohon bantuannya berupa saran dan komentarnya. Mohon bimbingannya. Terimakasih.


Mars Couple
Pagi itu hujan turun dengan lebat. SMA Makmur Selalu masih nampak sepi meski jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Di sebuah teras rumah, dua orang siswa SMA Makmur Selalu masih belum berangkat juga, menunggu hujan reda.
Mereka adalah dua sahabat. Meski memiliki sifat yang berbeda. Yaitu Phobos, si cupu yang suka panik sendiri. Dan Deimos, si preman sekolah. Dan mereka dikenal dengan sebutan pasangan dari mars.
Itu karena nama dan karakter mereka sama seperti keadaan mars menurut mitologi Yunani. Selain itu, beberapa siswa beranggapan bahwa mereka adalah pasangan ter-aneh.
Phobos         :    “Aduh, Dei. Gimana, nih kalau kita telat?” (mondar-mandir sambil melirik arlojinya dengan panik)
Deimos         :    “Biasa aja kali, Phob. Palingan juga di hukum.” (matanya terpejam karena masih dalam keadaan mengantuk)
Phobos         :    (tambah panik) “Kamu ngomong apa, sih Dei?”
Lalu, seorang siswi bernama Raina, cewek yang berhasil membuat dua cowok ini klepek-klepek lewat di depan rumah itu. Ia di antar oleh Ayah nya dengan sepeda motor, memakai mantel berwarna pink.
Phobos         :    “Dei, menurut kamu aku bisa gak memiliki?” (dengan tatapan terpesona)
Deimos         :    “Bisa.” (masih dalam keadaan mengantuk) “Kayaknya udah mulai reda, nih. Gue mau cabut.”
Benar saja, mereka di hukum karena tiba di sekolah pukul setengah delapan. Mereka di jemur di bawah tiang bendera saat hujan benar-benar sudah reda. Kini, waktu istirahat tiba. Mereka pergi ke kantin dengan di warnai omelan Phobos.
Phobos         :    “Tuh, kan. Apa aku bilang. Kita bakal telat. Bayangin coba, seorang Phobos ini bisa-bisanya datang telat? Aduh, Dei.”
Deimos         :    “Jadi maksud lo, gue telat udah biasa gitu?” (mencengkram kerah Phobos dengan bogem siap dilayangkan)
Phobos         :    “Eh, tenang. Aku gak maksud gitu, kok, Dei.” (panik setengah mati)
Deimos         :    (melepas cengkramannya)
Tiba-tiba Raina lewat. Ia tersenyum kepada mereka berdua. Mendadak Phobos jadi salah tingkah. Deimos pun mendadak memamerkan senyuman ter-wah yang dimilikinya. Setelah Raina berlalu, mereka masih terpesona.
Deimos         :    “Eh, Phob. Lo kenapa jadi begitu? Gak usah sok salting, deh.”
Phobos         :    “Apaan? Nggak, kok.”
Deimos         :    “Benar, ya? Jangan coba-coba suka sama Raina. Dia itu gebetan gue.”
Phobos         :    “Emang siapa yang suka sama preman kayak kamu, hah?”
Deimos         :    “Emang apa hak nya orang cupu kayak lo nilai gue begitu?”
Phobos         :    (menganga lebar)
Datanglah Genta, teman sekelas mereka berdua yang ternyata sedari tadi mendengar percakapan dua sahabat ini.
Genta           :    “Emang siapa yang suka sama pasangan dari mars kayak kalian?”
Deimos         :    “Apa lo bilang?” (menyerbu Genta)
Phobos         :    “Tenang, Dei. Tenang.” (menahan lengan Deimos) “Kayaknya kita memang gitu, deh.”
Deimos         :    (mendadak tenang. Lebih tepat nya murung) “Mungkin, memang begitu.”
Genta           :    (merasa bersalah) “Maaf, nih. Gue gak maksud, kok.”
Phobos         :    “Gak apa. Kamu hebat, lho. Bisa nurunin spanning-nya Dei yang lagi naik gitu.”
Genta           :    (tersenyum) “Kalau gitu, gue pergi dulu, deh.”
Diam beberapa saat…
Phobos         :    “Udah, deh. Gak enak begini terus.”
Deimos         :    “Genta bener. Gak ada yang suka sama pasangan dari mars kayak kita. Tapi, gue bersyukur banget punya sahabat kayak lo. Dulu gue pikir cuma gue yang punya nama beginian.”
Phobos         :    “Eh, Dei. Kamu enggak gay, kan?”
Deimos         :    “Apaan lo? Eh, gue normal. NORMAL.”
Phobos         :    (tersenyum geli melihat tingkah Deimos)
Deimos         :    (tertawa menyadari kelakuannya sendiri)
Dari sini, mungkin mereka belajar memaknai arti persahabatan, yang tak akan hilang di renggut masalah sepele seperti ‘cinta’. Apalagi cinta nya cinta monyet. Dan dari mereka, dari persahabatan dua makhluk yang sering disebut pasangan dari Mars, kita dapat ikut belajar memaknai arti persahabatan.

semoga bermanfaat :)

Popular posts from this blog

[REVIEW FILM] Ai Uta: My Promise to Nakuhito (Dari Sudut Pandang Seorang Tokufans)

"POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA" dalam Opini Saya

[REVIEW ANIME MOVIE] Josee to Tora to Sakana-tachi (2020)