Sekadar Bersajak

Jika ku katakan menulis itu sulit, itu berarti ku tengah menggambarkan sesosok orang berpunggung lebar itu. Seorang yang kerap kali disapa Ayah.
Mengapa?
Karena aku telah lupa bagaimana rasanya memiliki seorang Ayah. Dan karena satu-satunya hal yang kuingat tentangnya hanyalah rindu.

I miss you, Dad.

Popular posts from this blog

[REVIEW FILM] Ai Uta: My Promise to Nakuhito (Dari Sudut Pandang Seorang Tokufans)

"POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA" dalam Opini Saya

[REVIEW ANIME MOVIE] Josee to Tora to Sakana-tachi (2020)