PESAN TERSEMAT DALAM KERASNYA DUNIA ATTACK ON TITAN
こんにちは 皆さん!!
Saya kembali untuk membayar janji yang sudah saya buat sendiri di postingan
lalu. Meski sudah dinyatakan tamat bulan April lalu, ternyata para Titan belum
benar-benar berhenti menginvasi dunia. Baru-baru ini telah terbit sebuah alternative ending karya fans yang tak main-main, super duper
mirip gaya gambarnya dengan sang mangaka asli Bapak Hajime Isayama. Sebuah
karya yang terlahir dari ketidakpuasan fans
yang diberi judul Attack on Titan no Requiem.
Tapi tulisan ini tidak akan membahas mengenai alt-end itu maupun kekesalan para fans terhadap the real ending kisah umat manusia Pulau
Paradis. Tulisan akan membahas topik yang sudah disinggung bahkan di postingan
sebelumnya. Yakni membahas ibroh yang bisa dipetik dari super dark manga series Shingeki no Kyojin.
Ibroh atau amanah tentu harus ada di setiap karya fiksi, sebab sudah
menjadi salah satu unsur intrinsik suatu karya. Dengan sudah tersematnya gelar
Masterpiece di serial manga dan anime ini, maka sudah seharusnya karya ini
memiliki amanah yang bisa dipetik oleh pembaca dan penikmatnya. So, let’s check it out!
1.
Usap lukamu, tatap masa depanmu
Sebagaimana kita tahu, Eren
merupakan seorang hero yang berangkat dari luka mendalam sebab menyaksikan
langsung kematian tragis ibunya serta kehilangan kampung halamannya. Meski
sempat terpuruk, namun ia berhasil bangkit dengan mendedikasikan jantungnya
memasuki militer Paradis.
2.
Bermimpilah, berjuanglah
Bahkan sebelum Titan menyerang
Shigansina, Eren adalah seorang fans
berat Survey Corps bahkan bermimpi untuk menjadi anggotanya. Meski orang-orang
disekitarnya menentang mimpi ekstrimnya itu, namun ia tetap tak ingin melupakan
mimpinya.
Setelah Shigansina direbut para
Titan, ia masuk akademi militer dan berjuang sekuat tenaganya menjadi
bulan-bulanan Keith Shadish agar bisa menjadi prajurit yang hebat. Hingga
akhirnya, walau melalui cara yang tak lazim, ia akhirnya berhasil menjadi anak
buah Kapten Levi dan harus makan dengkul Sang Kapten sebagai ucapan selamat
datang.
3.
Strategi yang matang dan kerja sama tim yang mantap
adalah kunci perjuangan
Saya tidak menulisnya menjadi “kunci
kesuksesan”, ya. Sebab pada kenyataannya anime ini memang tak selalu
menyuguhkan keberhasilan sebagai hasil dari perjuangan Erwin dan tim. Dan hal
itu memang terjadi di kehidupan sehari-hari kita. Papa Isayama mengajarkan kita
bahwa melakukan sesuatu haruslah dengan strategi yang matang, serta kerja sama
yang baik jika memang perjuangan itu dilakukan dalam tim. Masalah hasil,
sebagai seorang yang beragama haruslah berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas perjuangan maksimal yang sudah kita lakukan. Sebab kuncinya adalah proses.
4.
Bersatu demi pemerintahan yang lebih baik
Nah, poin ini sama sekali tidak
bermaksud apa-apa, ya. Mohon jangan disalahpahami. Karena memang Papa Isayama
menggambarkan pemerintahan Paradis sebelum Historia jadi ratu adalah pemerintahan
yang dipimpin raja palsu, yang sudah bukan keturunan keluarga kerajaan, kerjanya
ongkang-ongkang kaki doang pula! Di tambah hubungan antar departemen militer
Paradis tidak begitu akur. Tapi akhirnya raja palsu berhasil digulingkan
setelah kudeta Survey Corps meski banyak menelan korban jiwa.
5.
Berkorban
Untuk mendapatkan sesuatu, kita
memang harus mengorbankan sesuatu. Bahkan ini diaminkan oleh teori ekonomi.
Seperti Erwin yang berhasil mendapatkan beberapa pencapaian, namun ia harus
mengorbankan nyawa anak buahnya yang setia. Bahkan di akhir, ia lah yang harus
berkorban demi memberi kesempatan Kapten Levi untuk menebas tengkuk Beast Titan
Zeke. Kemudian Kapten Levi-pun harus mengorbankan teman sekaligus pimpinan—atau
hubungan lain yang tidak saya pahami—demi mempertahankan keyakinannya untuk
menyelamatkan Armin, sang cahaya di masa depan Survey Corps dan dunia AoT.
Selain itu, pengorbanan paling
besar yang terjadi di AoT menurut saya adalah Eren Yeager, The Eternal Main
Character—sekalipun banyak yang menyebutnya main
villain di anime musim 4—yang mengorbankan segala yang ia miliki, bahkan rasa
kemanusiaannya sendiri, demi menghentikan rantai kebencian yang ditujukan dunia
ke Paradis.
6.
Dunia itu keras, guys!
Semua pasti setuju bahwa dunia
Attack on Titan adalah sebuah percontohan betapa kerasnya kehidupan ini. Bagi
saya, AoT menjadi ani-manga fantasi pertama yang saya tonton dan nikmati yang menyajikan
realita kehidupan. Yang tanpa ragu memberitahu penikmatnya bahwa hidup kita
bisa segelap itu. Papa Isayama memberitahu pembaca bahwa: sekeras apapun kau
berusaha, belum tentu berhasil. Jadi, berjuang keras saja belum tentu berhasil,
apalagi kalau hanya diam? Benar, toh? Secara tidak langsung Isayama-san
menggambarkan bahwa cerita super epiknya ini bukanlah tentang keberhasilan
menumpas titan, tapi tentang proses bertahan hidup di dunia keras versi AoT.
Bukan hanya melawan titan, tapi juga melawan sifat rakus manusia dan melawan
kejahatan yang bersumber dari dendam yang dipendam lama dan berlarut-larut.
Okay, mungkin enam poin inilah hikmah yang bisa saya petik dari hasil menonton Shingeki no Kyojin dari season 1 sampai season final bagian 1, yang dilanjutkan dengan membaca manga hingga chapter terakhir. Dan sepertinya saya tidak akan membaca versi alternative ending, sebab saya cukup puas dengan ending menyakitkan yang dibawakan Isayama Sensei. Kalau membaca AoT no Requiem saya khawatir jadi berasa baca fanfiction di portal baca online yang oren-oren itu XD
note: postingan polosan, entah error di mana jadi tidak bisa insert gambar :')))